Aku
seorang mahasiswa semester 6 dari salah satu perguruan tinggi swasta, dengan
jurusan teknik informatika. Tugasku setiap hari sangat banyak dan itu semua
harus ku kerjakan untuk mencapai nilai IPK yang baik dan juga cita-citaku. Aku
sadar akan hal itu, dan aku juga ingat akan pesan orang tua dan juga guruku
yang selalu kuingat hingga saat ini. Mereka selalu menasihati aku untuk selalu
giat belajar dan rajin mengerjakan tugas supaya mendapat nilai yang memuaskan,
dengan begitu nantinya bisa mencapai cita-cita yang ku inginkan.
Dari kecil aku disekolahkan di
sekolah swasta yang mana peraturannya ketat, gurunya agak galak tapi sangat
mendidik siswa untuk menjadi siswa yang berprestasi bilamana siswa tersebut mau
menuruti nasihat guru tersebut. Aku tahu guruku itu sebetulnya baik walaupun
sedikit galak.
Kenapa guruku itu bersikap seperti
itu, karena dia menginnginkan siswa yang dididiknya menjadi pintar dan sukses
di kemudian hari. Guruku yang kumaksud galak ini, dia juga adalah wali kelas
aku yang mana hampir semua mata pelajaran diajarkan olehnya pada saat itu.
Sekarang ini aku sadar mengingat kepedulian guru wali kelasku itu yang galak
dalam arti mendidik secara disiplin dalam pengajarannya sehingga sampai saat
ini aku mempunyai tanggng jawab pada diriku sebagai seorang mahasiswa melalui
pendidikan pelajaran yang berguna yang beliau berikan. Sehingga aku tidak mau
bermalas-malasan untuk pergi kuliah atau mengerjakan tugas kuliah.
Karena kepedulian guru wali kelasku
di masa lalu, pengajaran yang berarti yang beliau berikan padaku sangat berguna
sekali pada saat itu, dan saat ini yang aku ingat selalu, betapa baiknya guru
wali kelas itu bilamana pelajaran matematika yang tidak bisa ku mengerti.
Dengan sabar dia mengajari akau sampai aku memahaminya meskipun sikap galaknya
sering keluar, dibalik itu semua sampai saat ini aku selalu mengingat beliau
yang aku sadari sangat membantu aku terutama dalam pelajaran matematika. Guru
ini juga merupakan pahlawan bagiku yang tidak bisa aku balas kebaikannya.
Tanpa adanya guru itu aku belum
tentu seperti sekarang, karena guruku merupakan orang tuaku juga. Selama aku
bersekolah selain orang tua kandung yang melahirkan dan membesarkan aku, guruku
benar sangat berjasa sekali bagiku. Karena beliau sampai sekarang pun masih
terus bertanya-tanya tentang aku meskipun aku sudah dewasa. Karena aku dengan
guruku itu bertetangga, kadang guruku itu mampir ke rumahku untuk menasehati
dan memberikan masukkan hal-hal yang positif padaku aku, misalnya supaya aku
memilih teman yang benar dalam bergaul, tidak bergaul dengan teman yang nakal
yang suka pergi dugem atau minum-minuman keras, narkoba, dll. Karena itu semua
bisa merusak masa depan dan usaha dalam menggapai cita-citaku.
Semua nasihat yang beliau berikan
sama dengan nasihat dari orang tuaku. Aku tahu guru dan orang tuaku sangat
perhatian pada aku, aku juga sudah diangap seperti anak kandung oleh guruku. Betapa
senang perasaanku karena ada guru yang mau memperhatikan muridnya seperti itu.
Ada keinginan dalam hati aku untuk
membalas semua kebaikan yang sudah diberikan guruku itu, walau aku tahu guruku
itu tidak pernah minta balasan juga pada aku sebagai mantan muridnya, begitu
juga dengan murid yang lainnya.
Sangat cocok bila guru disebut
pahlawan tanpa tanda jasa, yang berarti seorang guru yang mendidik dan mengajar
murid-muridnya dengan tujuan yang pasti yaitu supaya murid-murid yang diajarkan
menjadi pintar. Dalam pengertian positif juga menjadi orang yang berprestasi
atau berkedudukan, dan di waktu dewasa nanti saat murid dari guru tersebut
mempunyai suatu pekerjaan yang berguna bagi masyarakat dan Negara.
Semoga
harapan semua guru bisa menjadi nyata dan tidak hanya harapan saja, tetapi untuk
mencapai semua itu tergantung pada masing-masing muridnya untuk menjalani
perilaku yang positif. Dimana tentu saja guru selalu mendidik dan mengarahkan
murid-muridnya kearah yang baik. Karena adanya hubungan yang baik antara murid
dan guru, maka semua keinginan dan harapan untuk hal-hal yang positif dapat
menjadi nyata.